Pages

25 April 2018

KIMIA PROSES DAN KIMIA KOMBINATORIAL


PROSES KIMIA DAN KIMIA KOMBINATORIAL
KIMIA PROSES
Kimia proses merupakan suatu bidang ilmu di mana sebagian besar mengupayakan untuk memasukkan atau menyisipkan kimia hijau (green chemistry) atau hasil yang ramah lingkungan pada teknologi saat ini. Yang dimaksudkan dengan process chemistry (kimia proses) bukanlah chemical process (proses kimia). Dimana maksud dan tujuan dari process chemistry merupakan mempelajari suatu bidang ilmu, sedangkan chemical process merupakan suatu metode dalam pengubahan senyawa kimia.
Kimia proses melibatkan pengembangan proses yang praktis, aman dan hemat biaya untuk sintesis senyawa pada skala yang lebih besar (kg hingga beberapa ton) yang telah dipilih untuk memajukan kimia medis. Oleh karena itu mereka umumnya bekerja pada molekul target tunggal dan menentukan rute terbaik ke target itu. Gambar di bawah ini merangkum tahap-tahap kunci dalam kimia proses untuk pengembangan bahan farmasi aktif (API).
Secara sempit kimia proses dapat diartikan sebagai cabang kimia farmasi yang tugasnya didefinisikan sebagai desain dan penerapan sintesis organik praktis untuk mendukung pengembangan obat dan mengembangkan metode sintetis untuk mendukung kampanye kimia proses dengan melakukanlah hal-hal sebagai berikut :
      -       Desain sintesis praktis dan prosedur manufaktur
      -       Menyiapkan jumlah besar obat API untuk mendukung pengembangan awal
      -       Beroperasi dalam segudang persyaratan peraturan yang berkembangan dalam menganalisis pengotor atau parameter tingkat rendah dan kinetika, kapan / proses apa yang berubah, garis waktu terkompresi.
Kegiatan ini umumnya mengacu pada desain dan pengembangan rute sintetis untuk bahan kimia, khususnya molekul relavan farmasi, yang akhirnya dapat digunakan untuk memproduksi pada skala komersial. Menyediakan bahan untuk memungkinkan pengembangan klinis dan pengetahuan proses kimia yang terakumulasi untuk mengatur kerangka kerja umum di mana proses kimiawan menyeimbangkan dan memprioritaskan penelitian mereka.
KIMIA KOMBINATORIAL
Pengertian dan Sejarah Singkat
Kimia kombinatorial merupakan suatu pendekatan dalam ilmu kimia yang melibatkan sintesis berbagai jenis molekul yang berjumlah banyak tetapi erat terkait satu sama lain. Proses ini dibantu oleh simulasi dengan komputer dan peralatan robotik. Kimia kombinatorial mulai digunakan oleh industri pada tahun 1990-an. Namun sebenarnya, perkembangannya sudah dimulai pada tahun 1960-an, pada penelitian tentang sintesis fase padat dari peptida, komponen protein, oleh Robert Bruce Merrifield dari Rockfeller University. Kemudian, teknik sintesis ini dikembangkan lebih lanjut oleh H. Mario Geysen pada tahun 1980-an.
Proses Tradisional dan Proses Kimia Kombinatorial
Yang membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda. Perbandingan antara proses sintesis kimia secara tradisional dan kombinatorial dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Pada sintesis secara tradisional, sesuai pada contoh di atas, dimisalkan senyawa A direaksikan dengan senyawa B membentuk senyawa AB. Reaksi dilakukan satu demi satu. Sementara itu, pada sintesis secara kombinatorial, dimungkinkan untuk membuat setiap kombinasi yang memungkinkan, mulai dari A1 hingga An, dengan B1 hingga Bn. Teknik sintesis kimia secara kombinatorial dapat dibuat dalam campuran (bersatu tetapi susunan kimianya masih terpisah secara kimiawi) atau sintesis fase padat.
Proses Sintesis Kombinatorial pada Fase Padat
Sintesis fase padat dianggap sebagai awal perkembangan kimia kombinatorial. Hal ini telah berkontribusi dalam penemuan bahan-bahan baru di bidang obat-obatan, katalisator (pemercepat reaksi), atau penemuan bahan-bahan alam. Sintesis ini merupakan sintesis organik dengan menggunakan bahan pendukung dalam wujud padat. Agar dapat berlangsung, sintesis fase padat memerlukan beberapa komponen, yaitu
      1.    Bahan polimer yang inert (tidak tergantung) terhadap kondisi sintesis
      2.    Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
      3.    Strategi perlindungan untuk dapat melakukan proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Sintesis kimia secara kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai sintesis “campur dan pisahkan”. Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi. Setelah reaksi pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan sisa-sisa pereaksi sisa berlebih. Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan secara merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya kemudian boleh jadi dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawa-senyawa dimer (senyawa yang strukturnya merupakan gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang mungkin terbentuk. Jika dimisalkan terdapat X buah komponen (senyawa) yang direaksikan melalui proses yang telah disebutkan sebelumnya, jumlah dimer yang terbentuk adalah
X × X  (1)
Jumlah tersebut sesuai dengan aturan perkalian, yang telah disebutkan sebelumnya. Jika proses diulangi sebanyak n kali dengan mereaksikan hasil reaksi sebelumnya dengan komponen satuannya (yang berjumlah X), hasil reaksi yang terbentuk meningkat secara eksponensial, yaitu
Xn  (2)
Rumus pada persamaan 2 tersebut sebenarnya merupakan perluasan dari kaidah perkalian, yang juga telah disebutkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa hanya dengan beberapa langkah reaksi, dapat terbentuk banyak ragam molekul yang susunannya berbeda tetapi mirip.
Proses Sintesis Kombinatorial dengan Larutan
Selain sintesis fase padat, ada pula sintesis kombinatorial yang dilakukan pada larutan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan pada sintesis fase padat. Keterbatasan/kekurangan sintesis fase padat untuk sintesis secara kombinatorial, antara lain bahan kimia yang berwujud padat terbatas dan terdapat kesulitan pada saat memantau sejauh mana reaksi berlangsung ketika substrat (bagian yang menjadi perhatian dari reaktan) dan hasil reaksi terkait pada bahan berfase padat. Kelebihan lain dari sintesis dengan larutan adalah tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat. Proses sintesis secara tradisional melibatkan reaksi secara bertahap. Hasil reaksi dikarakterisasi dan dimurnikan terlebih dahulu, kemudian melalui proses screening (pemisahan). Setelah pemisahan, tahap ini dapat dilakukan lagi secara berulang untuk membangun senyawa analog (senyawa yang berbeda jenis tetapi serupa) lainnya.
Sementara itu, pada sintesis secara kombinatorial, yang berlangsung secara paralel, substrat bereaksi dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian melalui proses screening, pemisahan molekul-molekulnya, umumnya tanpa melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan, tetapi secara lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional.
Seperti pada sintesis kombinatorial pada fase padat, sintesis larutan secara kombinatorial juga mempercepat pembentukan senyawa-senyawa baru. Terlihat dari gambar, bahwa pada saat yang bersamaan, dapat dihasilkan tiga macam hasil reaksi. Setelah terbentuknya hasil reaksi, karena yang bereaksi pada tahapan selanjutnya adalah kumpulan substrat, hasil reaksi pada tahap berikutnya juga meningkat jumlahnya secara eksponensial.

Sumber:
Chang, R. 2007. Chemistry - Ninth Edition. New York: McGraw-Hill.
“Kimia Kombinatorial”. 2018. Wikipedia Ensiklopedia Bebas. URL: https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_kombinatorial. Waktu Akses: Rabu, 25 April 2018 pukul: 09.45 WIB.

Pertanyaan:
      1.    Bagaimana proses sintesis “campur dan pisahkan” yang dimanfaatkan pada kombinatorial pada fase padat?
      2.    Bagaimana keuntungan atau kelebihan kombinatorial dengan larutan?

45 komentar:

Unknown said...

Hai habibah
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Giotama Demando said...

Hayy habib,
Senang tadi kita persentasi barenggg

1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Menurut saya
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Devi fitria said...

terima kasih atas materinya, menurut saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Menurut saya untuk jawaban no. 2 kelebihan kombinatorial dengan larutan yaitu Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terimakasih materinyaa..
saya akan menjawab pertanyaan pertama..

Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi

Resilta Khairunnnisah said...

terimakasih habib,
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terimakasih habib,
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Habib Menurut saya untuk jawaban no. 2 kelebihan kombinatorial dengan larutan yaitu Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terimakasih ats penjelasannya abdurazaq
terimakasih habib,
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Terimakasih materinya bang, menurut saya jawabannya
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terima kasih atas materinya bang habib,menurut saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

benybermantoo said...

terimakasih atas materinya.
jawaban saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

vindi annisa said...

Hai Bibib, menurut saya :
1. Bagaimana proses sintesis “campur dan pisahkan” yang dimanfaatkan pada kombinatorial pada fase padat?
jawab : Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi

2. Bagaimana keuntungan atau kelebihan kombinatorial dengan larutan?
jawab : Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Terima kasih bg atas materi yg disampaikan.

1. Bagaimana proses sintesis “campur dan pisahkan” yang dimanfaatkan pada kombinatorial pada fase padat?
jawab : Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi

2. Bagaimana keuntungan atau kelebihan kombinatorial dengan larutan?
jawab : Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Nurafni oktafia said...

terimakasih atas materinya.
jawaban saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Malhatul Ulfa said...


1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Nurafni oktafia said...

terimakasih atas materinya.
jawaban saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

hai habib, menurut saya
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Menurut saya proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

nafisah amri said...

enurut saya proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

nafisah amri said...

enurut saya proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Chemistman said...

pertanyaan kedua dengan sistem komputer maka akan menghemat bahan dan waktu dalam sintesisnya

Claudia said...

terimakasih atas materinya.
jawaban saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terimakasih bg atas materinya.
jawaban saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Materi yang menarik Habib,
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terimakasih pemaparannya
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya

Kurnia Nastira Ningsih said...

Hai habib
Saya akan menjawab :
1. Proses "campur dan pisah" dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi.

Unknown said...

Terimakasih habib,
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Aisyah said...

1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Tiur said...

terimakasih ica
menurut saya
1. Pada sintesis solid phase, akan dihasilkan campuran beberapa produk, akan tetapi jumlahnya sedikit, isolasi sederhana dari produk secara filtrasi, lalu memerlukan tahapan reaksi ekstra yaitu linkage dan cleavage. Sedangkan pada solution phase, produk yang dihasilkan hanya satu dan jumlah yang banyak, pemurniannya lebih sulit, tetapi tahapan reaksi ekstra tidak diperlukan.
2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk

Unknown said...

2. Penggunaan metode sintesis paralel, dikarenakan produk yang dihasilkan akan lebih sedikit dan tidak kompleks, sehingga pemisahan dari polimer lebih mudah untuk dilakukan. Selain itu dengan metode paralel, produk yang dihasilkan hanyalah satu produk

Unknown said...

Terimakasih atas materinyaa. Menurut saya :
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Dyah miranti devy said...

Hai pa:)

1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Menurut saya
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Menurut saya
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Chemistef~ said...

Terimakasih materinya bang
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Terimakasih bang habib
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Terima kasih informasinya bang.
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Terima kasih informasinya, Sangat bermanfaat sekali menurut kami
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

Materi yang menarik Habib,
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terimakasih bg atas materinya.
jawaban saya:
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Unknown said...

terimakasih habib,
1.Proses ini dilakukan dengan membagi bahan pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi, tiap-tiap porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi, kemudian dilakukan pencucian, dicampurkan secara merata, dan hasil reaksinya kemudian dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi
2. Bisa menggantikan bahan kimia berwujud padat yang terbatas dan tidak diperlukannya bahan-bahan yang menjadi prasyarat untuk melakukan sintesis pada fase padat

Post a Comment

Recent Posts